tag:blogger.com,1999:blog-53578136291740388892024-03-14T00:51:03.816-07:00Komunitas Blogger Muslim KalimantanMenebar cahaya, menggapai barakah...Komunitas Blogger Muslim Kalimantanhttp://www.blogger.com/profile/02348093042787997762noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-5357813629174038889.post-19384720905508157512009-06-01T18:42:00.001-07:002009-06-01T18:44:45.021-07:00Taliban Pergi, Pakistan Di Ambang Jatuh Ke Tangan Asing<div style="text-align: justify;">Pakistan, sebuah negara yang identik dengan kekacauan politik, kudeta militer dan keresahan sosial, berada dalam ambang masa kritis saat ini. Setelah memerangi Taliban dari kota-kota di wilayahnya, seperti Buner dan Swat, sebuah pertanyaan menyeruak: berikutnya apa? Ya, apa lagi kemudian?<div class="fullpost"><br /><br />Swat dan Valley telah berubah menjadi daerah tribal karena taktik militer hit and run (hantam kemudian kabur). Taliban yang digambarkan oleh AS dan sekutunya demikian beringas dan kejam, nyata sudah tidak berbahaya bahkan bukan sesuatu yang menakutkan sama sekali. Kepergian Taliban dari daerah mereka meninggalkan kekosongan: kota yang mati, pendidikan yang lumpuh, dan iringan penduduk yang kocar-kacir tak menentu—sesuatu yang amat berbeda ketika Taliban menguasai kota-kota ini, ketika menghidupkan denyut nadi kota dan kehidupan di sana.<br /><br />Kebingungan Pakistan diperparah dengan serangan antah-berantah di jantung militer negara itu di Punjab. Serangan ini memiliki dua makna. Satu, bahwa sebenarnya militer Pakistan bukanlah suatu kekuatan yang kokoh. Kedua, rakyat Pakistan tidak menyukai apa yang dilakukan oleh militer Pakistan selama ini, terutama kolaborasinya dengan militer AS dan sekutu. Bom-bom lain begitu mudahnya bermunculan di seantero Pakistan.<br /><br />Sekarang ini begitu mudahnyanya melihat mood dari rakyat Pakistan. Barat telah dengan jelas melihat bahwa rakyat sebenarnya lebih memilih sebuah negara yang bersatu di bahwa kendali kelompok yang Barat sebut sebagai militan. Walau ini bukan keseluruhan gambaran, tapi setidaknya itulah suara rakyat Pakistan. Pemerintah Pakistan seperti yang tidak mempunyai strategi dan pemikiran yang jelas, karena sama sekali tidak memperhitungkan lebih dari dua juta orang telah menjalani eksodus masif akibat serangan militer yang membabi-buta. Bayangkan, di Buner, atau Swadi dan Mardan, satu rumah bisa ditempati oleh sekitar 37 orang.<br /><br />Rakyat demikian marah, karena Peshawar tidak memberikan dukungan apapun. Di sisi lain, pemerintah mereka malah bertindak aneh dengan menyapu identitas rakyat, menutup sekolah untuk anak-anak perempuan, dan mengintimidasi penduduk. Ketika rakyat belajar sesuatu dari kependudukan sesaat Taliban di wilayahnya, pemerintahnya malah sibuk berkongsi dengan Soviet di Islamabad atau Kashmir. Rakyat sudah tidak percaya lagi bahwa tentara mereka akan melindungi mereka.<br /><br />Ini adalah kali keempat terjadi. Setiap kali militer dan pemerintah berhasil mengusir Taliban, kelompok ini akan terus menjadi semakin kuat ketika kembali, karena dukungan rakyat.<br /><br />Jika Pakistan terlalu lemah untuk melindungi rakyatnya sendiri dari kekuatan asing, inilah awal dari kejatuhan negeri ini secara langsung dan resmi, dengan tanpa kesadaran dunia internasional. Ancaman itu sama sekali bukan datang dari Taliban. Tapi dekat di Islamabad dan di dinding-dinding pemerintah Pakistan sendiri yang menjalin hubungan dengan siapa. (sa/grdn)</div></div>Komunitas Blogger Muslim Kalimantanhttp://www.blogger.com/profile/02348093042787997762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5357813629174038889.post-28561505978351011302009-05-27T05:55:00.000-07:002009-05-27T17:15:31.886-07:00Fatwa Haram Facebook : PBNU Minta Umat Islam Sikapi Kemajuan Teknologi dengan Bijak<div style="text-align: justify;">Umat Islam diharapkan mampu memaknai dan menyikapi kemajuan teknologi secara bijak, tidak dengan langsung mengeluarkan fatwa halal atau haram yang melihat suatu persoalan secara hitam putih.<br /><br />Hal ini disampaikan oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Tolhah Hasan, menanggapi keluarnya fatwa haram penggunaan situs jejaring sosial seperti facebook dan friendster karena dianggap bisa menimbulkan kemudharatan bagi umat Islam oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP) se-Jawa Timur di pesantren Lirboyo Kediri pekan lalu.<div class="fullpost"><br /><br />"Masalah teknologi bagian dari ilmu, produk dari ilmu, jadi bukan ilmunya sendiri yang halal dan haram, tetapi penggunaanya yang bisa menjurus pada sesuatu yang halal dan haram. Dalam bahasa usul fikih, haram karena ada hal lain, bukan haram karena dzatnya," katanya.<br /><br />Mantan Menteri Agama ini menduga (FMPP) se-Jawa Timur ini belum memiliki informasi yang jelas dan pemahaman yang pas dalam mengeluarkan fatwa ini sehingga timbul fatwa yang menimbulkan kontraversi.<br /><br />"Kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi, satu masalah belum diketahui secara sempurna sudah diputuskan. Kalau ada kesempatan, Pak Nuh (Menkominfo.red) bisa mengadakan dialog dengan pengasuh pondok pesantren," jelasnya.<br /><br />Dikatakannya, kualitas informasi yang diperoleh menjadi penentu seseorang dalam mengambil sikap, ketika informasinya tidak lengkap, keputusan yang diambil juga bisa salah. Tolhah mengutip sebuah pepatah Arab yang mengatakan, manusia memusuhi sesuatu yang tidak diketahuinya.<br /><br />"Makanya, ketika Nabi Muhammadi dimusuhi oleh kaum Quraish, beliau berdoa, ‘Ya Allah berilah petunjuk pada kaumku karena mereka belum mengerti," katanya.<br /><br />Pengharaman kepada teknologi baru sudah seringkali terjadi dikalangan umat Islam yang kurang memahami esensi dari produk ini. Ia mencontohkan sikap pengharaman rezim pemerintah Saudi beraliran Wahabi yang mengharamkan TV, telepon dan lainnya pada saat awal kekuasaan mereka. Namun, sekarang hal tersebut tidak dipermasalahkan, malah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.<br /><br />"Umat harus mengetahui hakikat teknologi informasi, bisa dimanfaatkan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan secara lebih mudah. Persoalannya adalah kalau disalahgunakan," tandasnya.(nov/nu.ol)</div></div>Komunitas Blogger Muslim Kalimantanhttp://www.blogger.com/profile/02348093042787997762noreply@blogger.com0