Hidayatullah.com--Indonesia merupakan pasar terbesar di dunia bagi perbankan syariah, karena luas wilayah dan banyaknya penduduk muslim, kata Pejabat Bank Negara Malaysia, Dato` Muhammad Ibrahim, di Jakarta, Senin (25/5) kemarin.
Besarnya populasi muslim itu memberikan ruang yang cukup lebar bagi perkembangan bank syariah di Indonesia, kata Ibrahim saat ditemui usai pembukaan Muzakarah Cendekiawan Syariah Nusantara ke-3.
Karena itu perlu ada peningkatan kerja sama antar negara agar bank syariah bisa menjadi penangkal dan jalan keluar dari krisis berikutnya. "Saya yakin Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar di dunia untuk pengembangan bank syariah," katanya.
Muzakarah Cendekiawan Syariah merupakan tema yang diangkat dalam pertemuan regional tahunan para cendekiawan syariah yang tergabung dalam Dewan Pengawas Syariah (DPS) asal Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand dan Indonesia.
Pertemuan yang membahas tentang perkembangan bank syariah di Indonesia ini merupakan pertemuan ke tiga setelah dua pertemuan sebelumnya di Malaysia.
Dalam pertemuan itu diharapkan bisa muncul sebuah resolusi yang mengatur tentang masalah perbankan syariah, sehingga perbedaan persepsi yang selama ini terjadi bisa dipersempit.
Ibrahim juga berharap, dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 150 cendekiawan syariah Asia Tenggara akan terjalin kerja sama yang lebih erat antar negara.
Kepala Biro Penelitan, Pengembangan dan Pengaturan Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar mengungkapkan, hingga saat ini terdapat lima bank umum syariah, 26 unit usaha syariah, 133 Bank Perkreditan Rakyat, 38 asuransi syariah dan 3000 Baitul Maal dan Tammil (BMT).
Menurut Mulya, saat ini aset perbankan syariah di Indonesia baru mencapai Rp52 triliun atau 2,2 persen dari total aset perbankan di Indonesia. [ant/www.hidayatullah.com]
Besarnya populasi muslim itu memberikan ruang yang cukup lebar bagi perkembangan bank syariah di Indonesia, kata Ibrahim saat ditemui usai pembukaan Muzakarah Cendekiawan Syariah Nusantara ke-3.
Karena itu perlu ada peningkatan kerja sama antar negara agar bank syariah bisa menjadi penangkal dan jalan keluar dari krisis berikutnya. "Saya yakin Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar di dunia untuk pengembangan bank syariah," katanya.
Muzakarah Cendekiawan Syariah merupakan tema yang diangkat dalam pertemuan regional tahunan para cendekiawan syariah yang tergabung dalam Dewan Pengawas Syariah (DPS) asal Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand dan Indonesia.
Pertemuan yang membahas tentang perkembangan bank syariah di Indonesia ini merupakan pertemuan ke tiga setelah dua pertemuan sebelumnya di Malaysia.
Dalam pertemuan itu diharapkan bisa muncul sebuah resolusi yang mengatur tentang masalah perbankan syariah, sehingga perbedaan persepsi yang selama ini terjadi bisa dipersempit.
Ibrahim juga berharap, dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 150 cendekiawan syariah Asia Tenggara akan terjalin kerja sama yang lebih erat antar negara.
Kepala Biro Penelitan, Pengembangan dan Pengaturan Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar mengungkapkan, hingga saat ini terdapat lima bank umum syariah, 26 unit usaha syariah, 133 Bank Perkreditan Rakyat, 38 asuransi syariah dan 3000 Baitul Maal dan Tammil (BMT).
Menurut Mulya, saat ini aset perbankan syariah di Indonesia baru mencapai Rp52 triliun atau 2,2 persen dari total aset perbankan di Indonesia. [ant/www.hidayatullah.com]
Comments :
0 komentar to “Indonesia Pasar Bank Syariah Terbesar Dunia”
Posting Komentar